Sisa Kenangan Yang Terlarang

Waktu telah lama berlalu sejak kepergianku dari ranah minang, namun hari ini ketika langkah kaki terdampar di sebuah tempat yang seharus nya asing bagiku, ku lihat jelas rumah itu, tak asing bagiku ku tau itu bukanlah rumah yang selalu ku lewati demi melihat seraut wajah yang begitu melekat erat dalam bayangan lamunan. Begitu besar harap kutanam dalam jiwa namun berantakan hancur berkeping – keping ketika asa tak kan mampu ku raih, aku dikalahkan oleh kenyataaan aku didamparkan oleh perasaan bahwa cinta tak harus memiliki.

Aku pernah mencintainya lebih dari apapun yang ku miliki, namun adat menghalangi niatku, telah berusaha ku lupakanmu, menepis banyangan senyum indahmu yang hadir dipelupuk mata, dari ujung sumatera ku cari dirimu, pernah ku lari dari kenyataan nya tuk lupakanmu, namun dirimu telah melekat erat dalam jiwaku, hingga kini masih ku coba mengubur sisa rasa yang pernah ada tentang mu, walau ku tahu takkan pernah bisa.

Entah angin apa yang menghantarkan kabar untuk mengingat lagi tentangmu, tak kan sedih lagi yang ku ingin kan, kini semua telah berubah meskipun rasa masih ada namun telah berbeda, dan biarkanlah rasa ini menjadi sebuah kenangan yang kelak ku ceritakan pada anak cucu, betapa aku pernah mencoba meraih mu dengan jiwa raga untuk mencari teman hidup.

Ya ku tahu kau tak kan pernah membaca ini, takkan pernah tau …

Tinggalkan komentar